Thursday, July 20, 2017

Kisah Kehidupan Orang Orang shalih


Kisah ke-1

     Dikisahkan bahwa syaikh abdul wahid rah.a., seorang syiufi yang masyhur, pada suatu hari di serang rasa kantuk yang luar biasa, sehingga wirid wirid dan dzikirnya tertinggal pada malam itu.. maka ia bermimpi ada seorang gadis yang sangat cantik berpakaian sutera hijau.seluruh tubuh gadis itu hingga alas kakinya sibuk berdzikir. Gadis itu berkata, "Milikilah aku! Aku ingin engkau miliki!." lalu ia membaca beberapa bait sya'ir kerinduan. Setelah bangun dari tidurnya, ia bersumpah tidak akan tidur pada malam hari. Diriwayatkan selama 40 tahun dia sholat shubuh dengan whudu sholat isya.

Kisah ke-2

     Syaikh Mazhahir Sa'adi rah.a., seorang ulama, selama 60 tahun menangis karena di rundung rasa cintadan kerinduan terhadap Allah. Pada suatu malam, ia melihat sungai mengalir penuh kasturi. Di setiap pinggirnya berderet pohon mutiara dengan ranting emas serta beberapa orang gadis belia yang sedang sibuk bertasbih kepada Allah Swt., Ia bertanya kepada mereka, "Siapakah kalian?", Gadis gadis itu menjawab dengan 2 bait sya'ir, yang maksudnya lebih kurang sebagai berikut
"Kami di ciptakan oleh Rabb manusia dan Rabb Nabi Muhammad Saw. untuk orang yang berdiri di hadapan Allah sepanjang malam serta selalu bermunajat kepada-Nya"

Kisah ke-3

     Abu Bakar Dharir rah.a menceritakan, "Ada seorang hamba muda tinggal bersamaku. Pada siang hari dia shaum dan pada malam hari Ia bertahajud. Pada suatu hari, Ia mendatangiku dan bercerita, 'Semalam aku tertidur hingga tidak sempat bertahajud, dan aku bermimpi bertemu seorang gadis yang sangat cantik keluar dari dinding mihrab, tetapi ada salah seorang di antara mereka yang berwajah sangat buruk. Aku bertanya kepada mereka, 'Siapakah kalian? Dan siapakah yang berwajah sangat buruk itu?' mereka menjawab,'kami adalah malam malam mu yang dahulu, sedangkan yang berwajah sangat buruk itu adalah malam mu yang sekarang (yang tertinggal tahajudnya)''"

Kisah ke-4

     Seorang syaikh bercerita, "Pada suatu malam aku di serang oleh kantuk yang luar biasa sehingga mataku sulit untuk terbuka. Lalu aku bermimpi melihat seorang sebelumnya, Aku juga mencium harumnya yang belum pernah seumur hidup aku mencium wangi seperti itu. Gadis itu memberiku sehelai kertas yang berisi 3 bait sya'ir yang kurang lebih artinya, 'Enkau sibukkan dirimu dengan kelezatan kantukmu sehingga engkau melalaikan istana surga yang Engkau akan kekal di dalamnya, bangunlah dari kantukmu, Membaca al Quran dalam tahajud lebih baik daripada tidur.'"

     Syaikh itu berkata, "Sejak peristiwa mimpi itu, setiap terserang kantuk, aku teringat sya'ir itu, sehingga kantukku hilang seketika."

Kisah ke-5

     atha rah.a menceritakan, "Pada suatu hari aku pergi ke pasar, di sana aku melihat seorang hamba wanita yang sedang di jual sambil di umumkan bahwa hamba itu berpenyakit gila, maka aku membelinya seharga 7 dinar, lalu membawanya kerumahku. Ketika lewat tengah malam, kulihat wanita itu bangun, dan mengambil wudhu dan melakukan shalat. Dalam shalatnya Ia menangis terus menerus, sehingga aku pikir Ia akan mati karenanya. Selesai shalat Ia bermunajad kepada Allah dengan mengucapkan 'Wahai Dzat yang aku sembah, demi cinta-Mu padaku, kasihanilah aku!' Mendengar ucapan seperti itu aku menegurnya 'Jangan berkata seperti itu, tapi katakanlah, 'Demi cintaku pada-Mu', Mendengar ucapanku Ia terkejut dan marah, lalu berkata, 'Demi Dzat-Nya, seandainya bukan karena cinta-Nya padaku, tidak mungkin engkau sibuk tidur sedangkan aku berdiri (beribadah) seperti ini''" setelah berkata demikian, Ia terjatuh dan membaca bait sya'ir yang isinya :

"Kegelisahan kian mendalam. hati makin membara. Kesabaran kian habis, air matapun berlinang. Bagaimana seorang akan tenang sedangkan pikirannya senantiasa penuh dengan cinta, kerinduan, dan kegalauan, Ya Allah jika ada sesuatu yang membahagiakan, maka berikanlah kepadaku,"

     Kemudian Ia berdoa dengan keras, 'Ya, Allah, hubunganku dengan-Mu yang selama ini tersembunyi telah di ketahui oleh mahkluk-Mu, maka ambillah aku'. setelah berkata demikian Ia menjerit keras lalu meniggal dunia

Tuesday, July 18, 2017

Keutamaan Dzikir

KEUTAMAAN DZIKIR

     Seandainya tidak ada ayat al Quran dan hadist nabi SAW. sekalipun yang menerangkan keutaman Dzikir, namun Dzikir yang hakiki kepada Allah yang pemberi nikmat ini tetap sangat penting. Sebab kita adalah hamba Allah yang harus selalu mengingat-Nya, Dialah maha pemberi yang hakiki, dia telah memberikan nikmat yang tidak terhitung setiap harinya

     Oleh karena itu menyebut namanya adalah sesuatu yang fitrah bagi hambanya. Seorang penyair berkata "Rabb yang telah berkorban di dunia ini, mulialah orang orang yang selalu mengingat-Nya setiap saat."

     Apalagi jika bersamaan dengan itu terdapat juga ayat ayat al Quran dan hadist serta keterangan keterangan para ulama yang tidak pernah berhenti memberikan semangat untuk selalu berdzikir kepada Allah Swt., maka tidak akan ada lagi alasan bagi kita.

Monday, July 17, 2017

Ayat ayat al Quran tentang dzikir


Ayat-ayat al Quran mengenai dzikir


Ayat ke-1



فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. 

[Surat Al-Baqarah (2) ayat 152]

Ayat ke-2


 فَإِذَآ أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَـٰتٍۢ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ عِندَ ٱلْمَشْعَرِ ٱلْحَرَامِ ۖ وَٱذْكُرُوهُ كَمَا هَدَىٰكُمْ وَإِن كُنتُم مِّن قَبْلِهِۦ لَمِنَ ٱلضَّآلِّينَ

Maka apabila kamu telah bertolak dari 'Arafat, berdzikirlah kepada Allah di Masy'arilharam. Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat.

[Surat Al-Baqarah (2) ayat 198]

Ayat ke-3


فَإِذَا قَضَيْتُم مَّنَـٰسِكَكُمْ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَذِكْرِكُمْ ءَابَآءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًۭا ۗ فَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا وَمَا لَهُۥ فِى ٱلْـَٔاخِرَةِ مِنْ خَلَـٰقٍۢ

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia", dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. [Surat Al-Baqarah (2) ayat 200]

     Dalam sebuah hadist disebutkan ada 3 jenis orang yang doa nya tidak akan di tolak oleh allah Swt. yaitu:

  1. Orang yang berdzikir kepada-Nya.
  2. Orang yang dianiaya.
  3. Raja atau pemimpin yang adil

Ayat ke-4



۞ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ فِىٓ أَيَّامٍۢ مَّعْدُودَٰتٍۢ ۚ فَمَن تَعَجَّلَ فِى يَوْمَيْنِ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَن تَأَخَّرَ فَلَآ إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ ٱتَّقَىٰ ۗ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya. 

[Surat Al-Baqarah (2) ayat 203]

Ayat ke-5


 وَٱذْكُر رَّبَّكَ كَثِيرًۭا وَسَبِّحْ بِٱلْعَشِىِّ وَٱلْإِبْكَـٰرِ

"... Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari".
[Surat Ali-Imran (3) ayat 41]

Ayat ke-6


ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَـٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَـٰطِلًۭا سُبْحَـٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka. 

[Surat Ali-Imran (3) ayat 191]

Ayat ke-7


فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ فَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ قِيَـٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ ۚ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ ۚ إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَـٰبًۭا مَّوْقُوتًۭا

Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. 

[Surat An-Nisa (4) ayat 103]

Ayat ke-8


 وَإِذَا قَامُوٓا۟ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ قَامُوا۟ كُسَالَىٰ يُرَآءُونَ ٱلنَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ إِلَّا قَلِيلًۭا

"... Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali. "

[Surat An-Nisa (4) ayat 142]

Ayat ke-9


إِنَّمَا يُرِيدُ ٱلشَّيْطَـٰنُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ ٱلْعَدَٰوَةَ وَٱلْبَغْضَآءَ فِى ٱلْخَمْرِ وَٱلْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ ٱللَّهِ وَعَنِ ٱلصَّلَوٰةِ ۖ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ

"Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu)." 

[Surat Al-Ma'idah (5) ayat 91]

Ayat ke-10


وَلَا تَطْرُدِ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥ ۖ مَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِم مِّن شَىْءٍۢ وَمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِم مِّن شَىْءٍۢ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُونَ مِنَ ٱلظَّـٰلِمِينَ

"Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu, yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim)." 

[Surat Al-An'am (6) ayat 52]

Sunday, July 16, 2017

hadist tentang al Quran dan intisarinya #part1

Hadist Tentang Al Quran #part1


Hadist ke-1

Dari Utsman r.a, Rasullulah Saw. Bersabda, "Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar  al Quran dan mengajarinya." (Hr. Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah)

     Keutamaan itu di peruntukkan bagi orang yang belajar al Quran dan mengajarinya ke orang lain. Namun di kitab lain juga di artikan sebagai berikut, "Yang terbaik di antara kamu adalah orang yang belajar al Quran saja atau mengajarkan al Quran saja". Dengan demikian maka keduanya mendapat derajat keutamaan yang sama.

   Al Quran adalah inti agama. mengajar dan menyebarkannya sama dengan kita menegakkan agama. Karena sangat jelas keutamaan mempelajari dan mengajarkan Al Quran.

      Hadist di atas diperkuat oleh sebuah hadist yang diriwayatkan dari sa'id bin Sulaim r.a. secara mursal bahwa barangsiapa yang mempelajari al Quran, tetapi ia menganggap orang lain yang lebih di beri keutamaan yang lain darinya, berarti ia telah menghina nikmat karunia yang diberikan untukknya, yaitu taufik mempelajari Al Quran.

      Mulla Ali Qari rah.a. menegaskan dalam hadist yang lain bahwa barang siapa yang menghapal al Quran , maka iya telah menyimpan ilmu kenabian di dalam kepalanya. Sahal tustari rah.a berkata "Tanda cinta seseorang kepada allah adalah dengan menanamkan rasa cinta terhadap al Quran di dalam hatinya".

     Dalam syarah al Ihya diterangkan bahwa di antara orang yang akan mendapatkan naungan arrasy ilahi pada hari kiamat yang penuh ketakutan adalah orang yang mempelajari Al Quran pada masa kanak kanak  serta ia terus mempertahankan hingga masa tuanya  

Hadist ke-2

Dari abu Sa'id r.a. berkata, rasullulah Saw bersabda, "Allah berfirman `Barang siapa yang di sibukkan oleh al Quran daripada berzikir kepadaku dan memohon kepada ku, maka akan aku berikan sesuatu yang lebih utama  dari pada yang Aku berikan kepada orang orang yang memohon kepada-Ku` Dan keutamaan kalam allah di atas,  seluruh perkataan adalah seumpama keutamaan allah kepada mahkluk nya." (Hr. Tirmidzi, Darami, dan Baihaki).

         Orang yang sibuk menghapal, mempelajari, atau memahami al Quran sehingga tidak sempat berdoa, maka Allah akan memberikannya sesuatu yang lebih utama daripada sesuatu yang diberikan kepada orang yang berdoa kepadanya, sebagaimana dalam urusan keduniaan, Jika seseorang ingin membagikan kue kepada orang banyak, lalu ia menunjuk seseorang untuk membagikannya, maka bagian untuk petugas yang memberikan itu akan disisihkan terlebih dahulu. mengenai ketinggian orang yang membaca Al Quran telah disebutkan dalam hadist lain, bahwa Allah akan mengkaruniakan kepadanya pahala yang lebih baik daripada pahala yang diberikan kepada orang yang bersyukur.

Intisari Hadist:

Hadist ke-1: JIka ingin berobat ke dokter, maka cukuplah surat al Fatihah sebagai obat bagi segala macam penyakit

Hadist ke-2: JIka banyak keperluan anda yang tidak dapat terpenuhi, mengapa anda tidak membaca surat yasin setiap hari?


Sunday, July 9, 2017

Adab Adab membaca alquran


ADAB MEMBACA ALQURAN


     Setelah bersiwak hendaknya kita berwudhu, hendaknya duduk di tempat yang sepi dan penuh hormat dan kerendahan sambil menghadap kiblat, kemudian dengan menghadirkan hari yang khusyuk, kita membaca alquran dengan perasaan seperti mendengarkan bacaan alquran langsung dari allah Swt. Jika kita mengerti maknanya hendaknya kita membaca dengan penuh taddabur dan tafakkur (Merenungkan Dan Memikirkan Maknanya). Apabila menemui ayat ayat tentang rahmat, hendaknya berdoa dan mengharapkan rahmat-Nya. Apabila menjumpai ayat ayat tentang azab dan ancaman Allah, hendaknya kita meminta perlindungan pada-Nya, karena tidak ada penolong selain Allah Swt. Apabila kita menemui ayat tentang kebesaran dan kemuliaan Allah Swt. maka ucapkan lah subhanallah, Apabila kita tidak menangis dalam membaca alquran hendaknya kita berpura pura menangis.

     Alim ulama telah menulis, ada 6 adab lahiriyah dan 6 adat batiniyah dalam membaca al Quran.

Adab lahiriyah:

  1.  Membacanya dengan penuh rasa hormat, ada wudhu dan duduk menghadap kiblat.
  2.  Tidak membacanya terlalu capat tetapi membaca dengan Tajwid dan Tartif.
  3.  Berusaha menangis, walaupun berpura pura untuk menangis.
  4.  Memenuhi hak ayat ayat azab dan rahmat.
  5.  Jika dikhawatirkan akan menimbulkan riya atau menggagu orang lain, sebaiknya membaca  dengan suara pelan, Jika tidak, hendaknya membaca dengan suara keras.
  6.  Bacalah dengan suara yang merdu, karena banyak hadist yang menerangkan supaya kita  membaca alQuran dengan suara yang merdu

Adab batiniyah:

  • Mengagungkan alQuran di dalam hati sebagai kalam tertinggi.
  • Memasukkan keagungan Allah Swt. dan kebesarannya karena al Quran adalah kalam-Nya.
  • Menjauhkan rasa bimbang dan ragu dari hati kita.
  • Membacanya dengan merenungkan makna setiap ayat dengan penuh kenikmatan, Rasullulah saw. pernah berdiri sepanjang malam sambil berulang membaca ayat:                                        
         إِن تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۖ وَإِن تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ    
         
 arti:


'"Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba Engkau, dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." 

 (QS. al Maidah [5]: 118)

          Pada suatu malam , Sa'id bin jubair r.a. membaca satu ayat dari surat yasin hiingg tiba waktu Shubuh:

          ومْتَـٰزُوا ٱلْيَوْمَ أَيُّهَا ٱلْمُجْرِمُونَ

          Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir): "Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) ada hari ini, hai orang-orang yang berbuat jahat. 
[Surat Yasin (36) ayat 59]


               Hati kita mengikuti ayat ayat yang kita baca. Misalnya, apabila membaca ayat-ayat  rahmat,  hendaknya hati kita merasa gembira.



  • Telinga benar benar ditawajuhkan seolah olah Allah sendiri sedang berbicara dengan kita dan kita sedang mendengarkannya.